RADIASI
Radias
memiliki arti pemancaran atau penyinaran. Radiasi adalah penyebaran partikel
elementer dan energy radiasi dari suatu sumber radiasi ke medium atau tujuan
sekitarnya.
Energy
radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom menjadi bermuatan positif
dan di sebut ion positif. Sementara itu, elektron yang di keluarkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom
netral lainnya dan membentuk ion negatif, proses ini di sebut proses ionisasi.
Jenis-jenis RADIASI
Gelombang
elektromanetik di kelompokkan berdasarkan panjang gelombangnya atau bisa di
kelompokkan berdasarkan frekuensinya. Pembagian gelombang elektromagnetik
berdasarkan panjang gelombangnya atau frekuensinya dapat di lihat pada tabel
berikut.
Panjang
gelombang (m)
Frekuensi
(Hertz)
1. Gelombang radio 109 – 10-3(m),
frekuensi 1-1011(Hz)
a. Gelombang radio panjang
109-103(m), frekuensi 1-105(Hz)
b. Gelombang radio pendek
103-10(m), frekuensi 105-107(Hz)
c. Gelombang komunikasi
105-10-3(m), frekuensi 103-1011(Hz)
d. Televisi 10-10-1(m),
frekuensi 107-109(Hz)
2. Gelombang mikro
10-10-5(m), frekuensi 107-1013(Hz)
a. Radar 10-10-3(m),
frekuensi 108-1011(Hz)
3. Infra merah 10-3 –
10-6(m), frekuensi 1011-1014(Hz)
4. Cahaya tampak 10-6 –
10-7(m), frekuensi 1014-1015(Hz)
5. Ultra ungu 10-7 – 10-10(m),
frekuensi 1015-1019(Hz)
6. Sinar-X 10-8 – 10-12(m),
frekuensi 1016-1021(Hz)
7. Sinar gamma 10-10 –
10-16(m), frekuensi 1018-1025(Hz)
CARA KERJA
RADIASI DALAM TEKNOLOGI KOMUNIKASI
PEMANCARAN DATA INFORMASI
Saat
pengguna ponsel sedang melakukan komunikasi, gelombang sinyal suara yang
dihasilkan dari pengguna ponsel akan merambat di udara. Gelombang sinyal suara
tersebut akan diterima oleh microphone untuk di ubah menjadi gelombang
elektromagnetik dan akan dilanjutkan kepada bagian audio processor untuk
dikuatkan dan diproses.
Jika
pengguna melakukan sms, maka perintah yang diketik oleh pengguna ponsel kepada
keyboard akan diproses oleh CPU (Central Processor Unit).
Sinyal
data informasi akan dicampur dengan sinyal pembawa oleh RF (Radio Frequency)
processor. Sinyal pembawa pada teknologi GSM mempunya kisaran frekuensi
900-1900(MHz). sinyal data informasi yang sudah tercampur dengan sinyal pembawa
akan diterima oleh base station.
Jarak
ponsel dengan base station cukup jauh, maka sinyal tersebut harus betul-betul
kuat agar dapat diterima oleh base station. Maka sinyal tersebut harus di
perkuat oleh PA (Power Amplyfier).
Bila
penguatan akhir pada bagian pengiriman tidak berfungsi dengan baik maka ponsel
tidak akan bisa meregistrasikan jaringan kepada operator.
Setelah
dikuatkan, sinyal akan dilanjutkan kepada antenna switch untuk dihubungkan
kepada antenna. Antenna switch dapat dianalogikan sepert bandara, dimana pada
bagian transmisi data informasi pada ponsel terdapat dua jalur, yaitu
penerimaan dan pemancaran. Maka tanpa adanya antenna switch, sinyal yang
diterima dengan sinyal yang dipancarkan akan saling bertabrakan. Sinyal
selanjutnya akan dipancarkan melalui antenna kepada base station.
PENERIMAAN DATA INFORMASI
Sinyal
informasi yang dipancarkan base station akan diterima terlebih dahulu oleh
antenna ponsel, selanjutnya akan diteruskan kepada antenna switch untuk di
teruskan kepada LNA.
Agar
sinyal dapat diterima dengan baik oleh bagian RF, sinyal yang dipancarkan oleh
base station akan di kuatkan terlebih dahulu oleh LNA (Low Noise Amplyfier).
LNA juga dapat berfungsi sebagai pemotong noise (desah).
Sinyal
yang dihasilkan oleh LNA masih tercampur dengan sinyal pembawa. Agar data
diproses oleh bagian DSP (digital Signal Processor) maka sinyal data informasi
harus dipisahkan terlebh dahulu oleh RF Processor, system ini dinamakan dengan
demodulasi.
Sinyal
data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk sinyal digital. Pada bagian
RF, sinyal masih menggunakan berbentuk analog sedangkan pada bagian processor
utama karakternya berbentuk digital.
Selanjutnya
sinyal data informasi yang telah dikonversikan akan dilanjutkan kepada bagian
prosesor utama (CPU). Bila siinyal data
informasi tersebut adalah suara makan akan dilanjutkan kepada audio amplifier.
Sinyal audio tersebut akan diubah menjadi gelombang elektromagnetik,
selanjutnya akan di hubungkan kepada speaker agar sinyal elektromagnetik
tersebut menjadi sinyal suara yang merambat di udara agar dapat didengar oleh
telinga manusia.
DAMPAK
RADIASI PONSEL BAGI KESEHATAN MANUSIA
ENERGI RADIASI PADA PONSEL
Pancaran
gelombang elektromagnetik dari ponsel memliki frekuensi 450-1800(MHz), yaitu
termasuk dalam daerah gelombang mikro. Menurut perhitungan menunjukkan bahwa
quantum energy yang di timbulkan oleh radiasi elektromagnetik ponsel, secara
kuantitas relative masih kecil karena hanya berkisar seperjuta elektron volt.
Namun
kalau jarak sumber radiasi dengan materi, yaitu jarak antara ponsel dengan
kepala (khususnya telinga) diperhitungkan, maka dampak radiasi elektromagnetik
yang dipancarkan oleh ponsel tidak boleh di abaikan begitu saja. Alasannya
adalah karena intensitas radiasi elektromagnetik yang diterima oleh materi,
akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, artinya makin dekat dengan
sumber radiasi (ponsel) akan makin besar radiasi yang diterima.
Persoalan
akan lebih menarik lagi, kalau waktu kontak atau waktu berbicara melalui ponsel
diperhitungkan, maka akumulasi dampak radiasi akibat pemakaian ponsel perlu
dicermati lebih jauh lagi.
DAMPAK RADIASI
PONSEL PADA KESEHATAN
Ponsel
menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan.
Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh.
Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh
medan elektromanetik.
Pada
saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi
pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan
untuk membuang panas melalui sirkulasi darah, namun kornea mata tidak memiliki pengaturan
suhu dan dari percobaan pada kelinci, ditemukan bahwa radiasi ponsel dapat
menyebabkan katarak.
Pengamatan
lebih jauh mengenai dampak radiasi elektromagnetik pada ponsel terhadap tubuh
manusia ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang
ditimbulkan oleh radar.
Dampak
tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh
manusia. Sel-sel tubuh yang terdapat pada tubuh manusia sebagian besar
mengandung air.
Agitasi
yang ditimbukan olek radiasi elektromagnetik, kalau intensitasnya cukup kuat
maka molekul-molekul air terionisasi, dampaknya mirip dengan dampak yang
dihasilkan radiasi nuklir.
Peristiwa
agitasi oleh gelombang mikro yang perlu diperhatikan adalah yang berdaya antara
: 4 mW/cm2 ~ 30 mW/cm2. Agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada dalam
sel-sel tubuh manusia dan ini dapat berpengaruh terhadap kerja susunan saraf,
kerja kelenjar dan hormon serta berpengaruh terhadap psikologis manusia.
Hal-hal inilah yang yang kemungkinan diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit
Alzheimer atau kepikunan dini.
Penelitian
ini dilakukan oleh 12 lembaga riset, 7 diantaranya ada di eropa selama 4 tahun.
Universitas of Washington, Seattle 1996 menemukan bahwa EMR dalam bentuk energy
gelombang radio rendah terbukti bisa merusak DNA. Kelompok riset jerman, Verum
mencoba mempelajari efek radiasi HP terhadap sel-sel tubuh manusia. Hasilnya
sel-sel tubuh yang terkena paparan gelombang elektromagnetik seperti pada HP
megalami kerusakan yang signifikan. Bahkan mutasi sel-sel ini bisa menyebabkan
timbulnya sel kangker.
Pancaran
radiasi yang digunakan dalam penelitian berada pada level 0,3-2 watt/kg,
sementara HP memancarkan sinyal radio atau SAR (Specified Absorbtion Rate) pada
level 2 watt/kg.
Beberapa
akibat yang biasa terjadi pada tubuh manusia menurut sejumlah penelitian antara
lain meningkatkan resiko tumor telinga, kangker otak, berpengaruh buruk pada
jaringan otak, mengakibatkan meningioma, neurioma akustik, acoustic melanoma
dan kangker ludah.
Pada
HP terdapat istilah transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang
sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antenna dan
gelombang ini berfluktuasi melalui udara, gelombang RF inilah yang menimbulkan
radiasi elektromagnetik.
0 komentar:
Posting Komentar